Page 9 - Temporal Flux
P. 9
Suasana pameran empat layar proyeksi “Wayang Machine” di auditorium Lembaga Indonesia Prancis, Yogyakarta, tahun 2002.
Pada pameran di Bandung Art Event (2001) dan di Pusat Kebudayaan Jepang (2001), karya ini dipresentasikan dengan dua
layar proyeksi. Sumber: Transit 8 Views of Indonesia, Jejaring Artnetworks, 2003, hlm 37. Katalog ini tersimpan dan dirawat oleh
Indonesian Visual Art Archieve Yogyakarta
Kisah-kisah di atas merupakan penggalan dari sekian banyak kisah yang
kami temui selama proses penelitian kurang lebih tiga bulan. Penelitian ini mencoba
untuk mengumpulkan arsip dan dokumentasi yang mencatat jejak perjalanan proses
artistiknya dari masa ke masa; baik Krisna Murti sebagai seniman, sebagai penulis
dan sejarawan seni media, sebagai kurator dan organisator, serta pengalamannya
sebagai seorang pendidik atau pengajar. Penelitian ini sebagian besar berlangsung
di semesta internet, lapak-lapak buku-majalah bekas online, serta penelusuran ar-
sip-arsip fisik maupun online yang tersimpan dan dikelola oleh Indonesian Visual Art
Archive di Yogyakarta. Melibatkan publik sebagai penonton aktif merupakan
salah satu elemen artistik yang terus dikembangkan oleh Krisna Murti dari periode
ke periode. Periode kedua bagi Krisna Murti dapat dilihat dari kecenderungannya
mendalami teknologi media digital di akhir 90an dan awal tahun 2000an. Teknologi
media digital tidak hanya dilihat sebagai alat produksi representasi kenyataan, teta-
pi juga peluang di dalam mengembangkan unsur partisipatif yang memang menjadi
alamnya teknologi media digital.
Selama proses penelitian, telah terdata bahwa Krisna Murti memproduksi
lebih dari 50 karya yang menggunakan gambar bergerak (moving images) sebagai
elemen primer dari karyanya yang dibuat selama kurang lebih tiga puluh tahun
(1993-2023), serta ratusan karya Krisna Murti yang tidak menggunakan gambar
bergerak sebagai elemen primernya, seperti; lukisan, drawing, cetak digital, ob-
jek, seni bunyi, kinetik, sensor, hingga puisi. Sedangkan tulisan-tulisannya yang
tersebar di berbagai terbitan, surat kabar, majalah, katalog pameran (baik katalog
pameran tunggalnya ataupun sebagai penulis tamu), makalah-ceramah-presentasi,
dan lain sebagainya, sedikitnya, berjumlah lebih dari 40 tulisan dalam dua bahasa,
Indonesia dan Inggris. Dari arsip dan dokumentasi yang dikumpulkan ini, beberapa
diolah dan dijadikan bahan referensi dan inspirasi bagi para seniman yang terlibat
di dalam projek Temporal Flux, Tribute to Krisna Murti. Beberapa arsip, terutama
arsip-arsip yang tersedia di internet, juga digunakan untuk presentasi khusus arsip.
Kembali kepada kisah proyek seni 12 Jam Dalam Kehidupan Penari Agung
Rai yang merupakan salah satu karya yang hendak dilihat lebih dekat. Saat peneli-
tian berlangsung, kami berhasil bertemu dengan beberapa arsip dan dokumentasi
9