Page 6 - Temporal Flux
P. 6
Mahardika Yudha
Rabu, 28 Juni 2023, Krisna Murti meninggal dunia di rumah sakit Dr. Suy-
oto, Jakarta Selatan pada pukul 19.30 WIB.[1] Ia meninggalkan dunia ini beberapa
bulan sebelum ia berpameran dengan Heri Dono (Indonesia), Hasnul Saidon (Ma-
laysia), Ray Langenbach (USA/Malaysia), dan Vincent Leow (Singapura) di Galeri
Nasional Singapura (NGS) yang bertajuk See Me, See You – Early Video Installa-
tion of Southeast Asia Part 2 pada 13 Oktober 2023 - 4 Februari 2024.[2] Karyanya
yang dipresentasikan dalam pameran itu berjudul 12 Jam Dalam Kehidupan Penari
Agung Rai yang menjadi koleksi Galeri Nasional Singapura sejak 2015.[3] Karya ini
selalu dijadikan acuan ketika membicarakan praktik artistik seni media Krisna Murti.
Karya atau proyek seni ini juga selalu menjadi rujukan jika kita membicarakan seja-
rah perkembangan seni media di Indonesia.
Proyek seni 12 Jam Dalam Kehidupan Penari Agung Rai pertama kali
dipresentasikan di Studio R-66, Bandung, rentang 17 - 24 September 1993. Saat
itu, ia mempresentasikan ratusan foto dan tiga instalasi video yang merekam ke-
hidupan penari Agung Rai dari jam 08.00 pagi hingga 08.00 malam.[4] Ia membuat
tiga instalasi video yang berdurasi 12 jam tanpa editing, efek visual, dan efek suara.
Ia sangat berhasrat menghadirkan reality show 12 jam kehidupan Agung Rai kepa-
da penonton tanpa intervensi artistik berlebih. Padahal, alamnya si media, si mesin
(kamera dan komputer editing), atau si teknologi media video, telah menyediakan
semua fitur yang dapat digunakan untuk mengintervensi kehidupan Agung Rai versi
videonya itu. Semisal memberikan efek visual atau efek suara. Bagi Krisna Murti,
yang mendesak saat itu adalah diskusi tentang representasi kehidupan manusia
yang dihasilkan oleh si mesin. Untuk menjadikan kenyataan atau realitas Agung Rai
semakin kompleks, ia pun menghadirkan realitas-realitas Agung Rai dalam berb-
agai versi. Di pembukaan pameran, ia tidak cukup menghadirkan Agung Rai dalam
foto dan video;, ia membawa juga Agung Rai ke dalam ruang pameran sehingga
penonton dapat melihat dan berinteraksi dengan Agung Rai yang aktual, jauh ber-
beda daripada Agung Rai yang dilihatnya pada foto dan video. Begitulah Krisna
Murti. Ia mampu menghadirkan beberapa lapis realitas sekaligus dalam satu waktu
dan satu tempat.
“Pada saat itu penonton tidak saja bisa berkeliling memasuki lorong-lorong
representasi seperti memahami relief candi Borobudur, tetapi di saat yang sama
bisa berdialog, menari bersama, bahkan menyentuh otot Agung Rai secara konkrit,”
tulis Krisna Murti.[5] Tidak berhenti di situ.Karya 12 Jam Dalam Kehidupan Penari
Agung Rai menjadi karya moving images pertama dan mungkin satu-satunya yang
dibuat seniman Indonesia yang memiliki durasi terpanjang dalam sejarah seni di
Indonesia, 12 jam.
Proyek seni 12 Jam Dalam Kehidupan Penari Agung Rai menjadi pem-
buka bagi proyek seni ataupun karya seni media yang dibuat oleh Krisna Murti di
tahun-tahun berikutnya. Karya ini dibuat di periode sebelum Reformasi 1998 hingga
awal 2000an. Di periode ini, Krisna Murti banyak membuat proyek seni yang erat
6