Page 29 - Temporal Flux
P. 29

Mira Rizki Kurnia (1994) adalah seniman Media Baru yang menggunakan medium bunyi
        dan interaktivitasnya dalam praktik seninya. Dengan mengandalkan kepekaannya terhadap bentuk
        bunyi, Mira mengeksplorasi berbagai kemungkinan penciptaan persepsi terhadap komposisi bunyi
        melalui beragam latar belakang pada manusia dan lingkungan. Karyanya kerap mengeksplorasi
        stimulus yang berbeda-beda pada setiap orang dalam mempersepsi komposisi bunyi melalui eks-
        perimentasi memori aural terhadap lingkungan bunyinya. Ia mengenyam pendidikan di Institut Te-
        knologi Bandung, Studio Seni Intermedia dan mengikuti program pertukaran pelajar di Hochschule
        für Bildende Künste Braunschweig. Mira pernah  terlibat dalam beberapa pameran  seperti ACC
        Context: Walking Wandering di Asia Culture Center, Gwangju, Korea Selatan; Present Continous
        di Museum MACAN, Jakarta; RRRAWRRR!!! 2022: ARUS – Maybank’s Southeast Asian Emerg-
        ing Women Artist Exhibition di Maybank Virtual Art Gallery Kuala Lumpur, Malaysia; Novembre
        Numérique 2020: Flux de Memoiré di Institute Francais Indonesia, Bandung; dan Bandung Con-
        temporary Art Award #6 di Lawangwangi Creative Space, Bandung. Mira juga pernah ikut serta
        dalam program residensi dan pameran di Aomori Contemporary Art Centre, Aomori, Jepang.





               Agatha Anggira Paramita P Sanjaya yang biasa dikenal dengan Gie Sanjaya (Gie) ada-
        lah seorang kurator independen, designer accessories jewelry, dan artpreneur. Gie menyelesaikan
        pendidikan Magister Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung. Kerja-kerja kuratorialnya kerap me-
        nekankan pada isu-isu terkini, pendidikan seni, eksperimen, wawancara ekstensif dengan seniman,
        kolaborasi lintas disiplin, pembangunan infrastruktur, serta pelibatan komunitas dan publik dengan
        aktivitas seni. Gie juga terlibat aktif di Creative Indonesia, Yayasan Kids Biennale Indonesia dan
        Wang Sinawang Brand. Gie percaya bahwa kolaborasi lintas disiplin menyatukan individu-individu
        dengan perspektif, pengetahuan, dan keahlian yang unik. Keberagaman ini akan menghadirkan
        kolaborasi yang lebih kreatif dan komprehensif.






















                                          29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32