Page 28 - Temporal Flux
P. 28
di ZKM Centre for Art and Media, Karlsruhe, Germany (2007). Video Nya “The
Bubbles” merupakan bagian dari proyek “Real World” dari artis Peter Gabriel di
Ludwig Forum for International Art, Aachen, Jerman (2008).
Sejak 2003, Krisna Murti juga menjadi dosen tamu dalam studi media
baru di Post Graduate School of Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Pada
2009 ia menerbitkan buku, Essays on Video Art and New Media: Indonesia
and Beyond (IVAA Publisher, Yogyakarta).Krisna Murti dikenal sebagai pelopor
seniman multi media di Indonesia.
Kartika Oktarina (biasa disapa KAE) lahir di Bandung, Indonesia pada 1983. KAE ada-
lah seniman media baru Indonesia yang saat ini tinggal di Jakarta. Bermula dari studinya tentang
Media & Budaya Baru di Universitas Maastricht, Belanda, perjalanan artistik KAE adalah eksplorasi
sederhana tentang hubungan kompleks antara seni, teknologi, dan manusia. Karya KAE telah dipa-
merkan baik di dalam maupun luar negeri seperti Singapore Art Biennale (2022) dan Distant Gallery
di Belanda (2022).
Victoria Kosasie lahir di Jakarta pada 2000. Kini, ia tinggal dan bekerja di London, Inggris.
Victoria Kosasie adalah seniman pertunjukan yang mengeksplorasi politik dan puisi seputar tubuh.
Bagi Kosasie, ‘Tubuh’ menjadi media naluriah yang menangkap kualitas temporal dari praktiknya;
tubuhnya menjadi kendaraan untuk ketahanan, melawan entropi, yang melaluinya ketegangan ber-
temu, bertabrakan, terwujud, dan akhirnya menghilang seiring waktu. Kosasie telah banyak berpa-
meran di tingkat internasional. Beberapa di antaranya adalah di Mizuma Gallery, Singapura (2024);
APT Gallery, London; Lethaby Gallery, London; Christies, London; ISA Art Gallery, Jakarta; Angkor
Photo Festival, Siem Reap (2023); Bermondsey Project Space, London; Jakarta International Photo
Festival; Lawangwangi Creative Centre, Bandung; Ugly Duck, London; dan Goldsmiths CCA, London
(2022). Kosasie adalah pemenang Penghargaan Barry Martin untuk Seni Eksperimental 2022 dan
penerima Penghargaan Seni Kontemporer Bandung Biennial Ketujuh (BaCAA 7).
Muhamad Hafiz lahir di Tangerang, Indonesia, pada 1993. Ia kini tinggal dan bekerja di
Jakarta dan Tangerang. Muhamad Hafiz atau yang biasa disapa Cammay menyelesaikan studinya
di Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 2018. Sebagai anggota
Gudskul Ekosistem dan Serrum, komunitas seniman yang berbasis di Jakarta dengan fokus pada
pendidikan seni, ia bekerja sebagai videografer dan animator, yang memicu minatnya pada media
dan teknologi. Sejak 2018, ia aktif di Divisi Multimedia Gudskul Ekosistem dengan fokus utama
pengembangan arsip Audio Visual. Hafiz berfokus pada wilayah pedagogi, aktivisme, seni berbasis
teknologi hingga pengarsipan dalam bentuk-bentuk digital dan imersif.
28